Ada anggapan anak batita umumnya lebih dekat dengan Bunda. Hal ini tidaklah salah, sebab para sudah menjalin kelekatan dengan anak sejak ia masih di dalam rahim. Bunda pun menjadi orang pertama yang d...
Rabu, 29 Juni 2016 | 10:46 WIB Penulis : Erni Wulandari
Sungguh wajar bila bayi merasa takut saat melihat atau bertemu orang asing atau orang yang baru pertama kali dikenal. Ia belum familiar dengan orang tersebut. Namun, seiring kemampuan kognitif yang meningkat, ia mampu membedakan mana wajah
yang dikenal dan mana yang belum dikenal. Pada orang yang dikenal, si kecil sudah menumbuhkan rasa percaya dan nyaman.
Sebaliknya, pada yang belum dikenal, mungkin ia menilai sebagai “ancaman”. Apalagi bila nada suara atau intonasi orang itu terkesan keras
atau lantang sehingga cukup mengagetkannya. Alhasil, ia langsung menangis bahkan menjerit.
Apa solusinya jika anak takut pada orang asing?
Sumber : Nakita
1. Perlahan Ayah Bunda kenalkan sosok yang belum dikenal itu kepada si kecil. Katakan siapa namanya dan siapa dia.
2. Minta sosok yang belum dikenalnya itu menunjukkan wajah yang ramah tersenyum dan intonasi suara yang lembut sehingga si kecil merasa nyaman.
3. Ajak si kecil ke lingkungan atau suasana baru yang banyak orang sehingga menambah pengalamannya bertemu dengan orang asing atau orang yang belum dikenalnya.
Ada masanya pula si batita berusaha menjaga jarak ketika wajah atau sosok seseorang yang tak dikenal mendekatinya. Hal ini wajar saja, karena menurut beberapa pakar perkembangan anak, rasa takut pada orang asing merupakan bagian dari perkembangan anak.
Rasa takut pada orang asing ini mencapai puncaknya ketika anak berusia 12—15 bulan. Umumnya karena pola asuh orangtua dimana terlalu melindungi atau overprotektif terhadap anak sehingga membuat anak cenderung lebih takut pada orang lain.
Solusinya:
1. Jelaskan bahwa orang yang mendekatinya itu bukan ancaman. Kenalkan sosok asing tersebut padanya. Misalnya dengan mengatakan, ”Nak, ini Om Hary, teman Papa di kantor.”
2. Tak perlu dipaksakan untuk langsung akrab dengan sosok baru yang dikenalnya. Pahami rasa takut yang muncul sebelumnya dan ciptakan suasana yang nyaman dengan mendampinginya.
3. Seiring waktu, si batita akan merasa nyaman pula dengan sosok yang baru dikenalnya dan ia merasa baik-baik saja. Ia pun akan berani dan mau berinteraksi dengan orang asing tersebut.
4. Sering-sering mengajak si kecil berinteraksi dengan orang lain, melakukan kegiatan bersama dengan orang lain, baik itu teman, tetangga, maupun saudara/kerabat.
5. Hindari “mengancam” atau menakut-nakuti si kecil. Misalnya, “Awas, jangan deket-deket sama orang yang belum kamu kenal. Nanti diculik!” Hal tersebut justru dapat membuat anak takut dengan orang asing karena merasa tak percaya.
Ada anggapan anak batita umumnya lebih dekat dengan Bunda. Hal ini tidaklah salah, sebab para sudah menjalin kelekatan dengan anak sejak ia masih di dalam rahim. Bunda pun menjadi orang pertama yang d...
Jaga agar rambut anak tetap sehat Ketika anak siap belajar tentang perawatan rambut, pastikan kita mengajari mereka kebiasaan merawat rambut yang baik. Dari masa kanak-kanak sampai ke sekol...
Membiasakan anak untuk tidur sendiri merupakan fase penting. Dengan tidur sendiri akan membuat si kecil mengenali rasa ngantuknaya dan juga melatih kemandirian sejak dini. Namun ada beberapa kesalahan...
Mommy tentu tahu bahwa kulit Si Kecil lebih halus, lembut, dan tipis dibandingkan kulit orang dewasa. Selain itu, kulit balita juga rentan terkena gangguan karena tingkat sensitifnya lebih tinggi...