Kejang demam atau yang lebih dikenal dengan step, sangat rentan dialami oleh anak usia 6 bulan - 5 tahun. Step pada anak biasanya dipicu oleh demam tinggi yaitu sekitar 39o Celcius. Selain panas badan...
Jumat, 15 Juli 2016 | 13:58 WIB Penulis : Erni Wulandari
Bunda baru saja datang, tangis si kecil pun pecah. Bukan karena lapar atau kesal, mungkin ia hanya rindu.
Menangis merupakan salah satu wujud ekspresi anak untuk meluapkan perasaannya. Salah satunya ingin mengungkapkan tidak ingin jauh atau lepas dari Bunda. Bahkan tak jarang anak-anak berekpresi menggerutu, memunggungi, atau tidak mau melepaskan pelukan Bunda.
Apa Alasan Anak?
Si kecil menyadari bahwa Bunda sangat mencintainya. Sehingga, anak memanfaatkan kondisi ini untuk “menguasai” Bunda. Selain itu, si kecil melakukan hal ini untuk mengurangi kerinduan serta kecemasannya selama tidak bersama Bunda. Sehari tidak bersama, ia mungkin berusaha baik-baik saja di rumah, namun ketika Bunda ada di hadapannya, dengan segera balita ingin mengungkapkan perasaannya.
Bagaimana Sikap Bunda?
Melihat balita menangis, tentu Bunda merasa kasihan. Namun, jangan terlalu mudah memerlihatkan perasaan Bunda di depan anak. Tetap tegas dan konsisten, inilah pesan psikolog keluarga, Efriyani Djuwita, S.Psi., M.Si. Jika Bunda dan balita memiliki kesepakatan, tetap jalankan aturannya. Walau ia terus menangis, tak perlu buru-buru melonggarkan aturan yang Bunda buat. Cukup berikan tanggapan yang cepat untuk tangisannya agar ia mengerti bahwa Bunda mengerti apa yang ia rasakan. Dengan demikian, semakin tinggi pula rasa percaya anak bahwa Bunda memahami apa yang ia rasakan.
Cara mengatasinya
Jangan membiarkan anak menangis atau mengancamnya dengan, ”Kalau kamu tidak berhenti menangis, Bunda akan pergi lagi.” Lebih baik setelah Bunda menenangkan tangisannya, tanyakan apa kegiatannya selama sehari. Jika ia melakukan rutinitas dengan baik, Bunda bisa memberikan pelukan atau ciuman sebagai reward. Bunda juga bisa menyusun jadwal khusus untuk “berkencan” dengan si kecil, sehingga ia tidak merasa kehilangan waktu bersama Bundanya.
Sumber : Ayah Bunda
Kejang demam atau yang lebih dikenal dengan step, sangat rentan dialami oleh anak usia 6 bulan - 5 tahun. Step pada anak biasanya dipicu oleh demam tinggi yaitu sekitar 39o Celcius. Selain panas badan...
Vaksin influenza biasanya memiliki rekam jejak yang baik dan diketahui tidak memiliki terlalu banyak efek samping. Namun, dalam beberapa kasus, ada beberapa efek samping umum yang mungkin Mama amati d...
Seorang ibu sudah banyak diakui sebagai sosok yang tangguh dan kuat. Bukti pertama adalah perjuangan antara hidup dan mati ketika melahirkan buah hati. Meski lebih menonjolkan sisi perasaan dan mudah ...
Tidak mudah untuk mengakhiri rengekannya ketika Moms akan pergi. Belum lagi ketika di perjalanan atau sedang bekerja, Moms akan selalu memikirkan ia sedang mencari-cari Moms. Ketika anak sudah besa...