Cuaca yang kurang bersahabat mengakibatkan banyak beredar virus di udara. Beberapa di antaranya bisa membuat anak jatuh sakit. Ini beberapa kemungkinan jenis penyakit karena virus yang bisa menyerang:...
Selasa, 09 Agustus 2016 | 09:24 WIB Penulis : Erni Wulandari
Anak usia 10 tahun bicaranya masih tidak jelas, seperti anak batita pengucapan cucu untuk susu meah untuk merah dan lain nya. Padahal si kecil tidak ada masalah untuk keterlambatan bicara, dan dia juga memiliki kosakata yang banyak. Tapi mengapa dalam pelafalan beberapa kata masih seperti balita yah ?
Kasus itu merupakan salah satu gangguan fonologis (phonological disorder). yaitu anak tidak mampu memproduksi suara atau bunyi sesuai dengan tahapan usianya. Anak dengan gangguan itu sebenarnya menguasai dan mampu menggunakan perbendaharaan kata dalam jumlah besar, tetapi tidak dapat mengucapkannya dengan jelas. Umumnya mereka tidak menguasai artikulasi suara dari huruf-huruf seperti "r", "s", "t", "f", "z", "l" dan "c".
Menurut Alezna Masykouri, M.Psi, psikolog dari lembaga psikologi kancil, kondisi di atas masih bisa di terima, jika terjadi pada anak usia teretentu, misalnya di bawah 4 tahun. Tetapi di atas usia tersebut anak diharapkan sudah dapat membunyikan lafal yang jelas. Kecuali "r", kemampuan itu bisa di tunggu sampai usia anak sekitar 6-7 tahun.
Gangguan funologis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu ringan dan berat. Untuk tahap ringan, gangguan biasanya berupa ketidakmampuan anak usia 3 tahun dalam menyebutkan bunyi huruf "l", "r", atau "s". Misalnya ketika anak mengucapkan "kasur" menjadi "kasul". Namun gangguan ini akan hilang dengan pertambahan usia anak, atau jika orang tua melatih dengan membiasakan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Sedangkan pada tahap berat gejalanya bisa berupa anak mengucapkan beberapa huruf dengan bunyi yang sama, mengucapkan sebagian atau bahkan semua huruf dengan lafal yang tidak jelas sehingga susah di mengerti, menghilangkan huruf tertentu atau menggantikan huruf dan suku kata. Misalnya kata "toko" mentaji "toto". Kondisi tersebut tentu saja menyulitkan orang-orang di sekitarnya karena mereka tak dapat menangkap maksud si anak, sehingga kominukasi maupun perkembangan sosial anak pun menjadi terganggu.
Ada tiga hal yang menyebabkan gangguan funologis.
1. gangguan struktur/organis, yaitu gangguan yang melibatkan organ bicara, misalnya lidah dan langit-langit mulut. Kondisi itu menyebabkan anak kesulitan memproduksi bunyi yang sesuai.
2. Gangguan atau kendala neurologis. Mungkin saja terjadi masalah yang berkaitan dengan sistem saraf di area sekitar mulut yang mempengaruhi kerja otot untuk memproduksi suara.
3. Gangguan funologis yang terkait dengan perkembangan. Ketika dilakukan pemeriksaan, tidak ada kendala pada dua penyebab lain, maka mungkin saja terjadi hambatan funologis yang menyebabkan anak tidak dapat melafalkan kata dengan tepat.
Cuaca yang kurang bersahabat mengakibatkan banyak beredar virus di udara. Beberapa di antaranya bisa membuat anak jatuh sakit. Ini beberapa kemungkinan jenis penyakit karena virus yang bisa menyerang:...
Tes Mantoux atau tuberculin skin test (TST) adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya paparan kuman TB pada tubuh. Tes Mantoux merupakan metode pemeriksaan awal ya...
Kesibukan anak-anak dalam kegiatannya sehari-hari sering membuat mereka malas minum air putih. Misalnya ketika mereka asyik bermain, mereka mengabaikan rasa hausnya. Padahal, minum air putih meru...
Jakarta - Virus Corona COVID-19 masih mewabah di seluruh dunia. Hal ini membuat sebagian orang tua bertanya-tanya, kapan vaksin akan tersedia dan kapan anak bisa divaksin? ...