Efek Samping Menyapih Dan Juga Solusinya

Rabu, 28 September 2016 | 10:20 WIB Penulis : Erni Wulandari


Menyapih adalah proses menghentikan kegiatan menyusui pada bayi. Masa penyapihan bisa dilakukan kapan saja, tergantung kesiapan ibunya. Umumnya masa penyapihan terjadi ketika bayi berusia 1 tahun hingga dua tahun. Meskipun sudah waktunya, namun proses penyapihan umumnya meninggalkan efek samping yang cukup mengesankan bagi Bunda. Oleh karena itu, ada baiknya melakukan proses penyapihan secara bertahap agar efek samping tidak begitu mengganggu Bunda dan si kecil. 

Kira-kira apa saja sich efek samping yang terjadi ketika proses penyapihan berlangsung, simak informasinya berikut :

•    Payudara Bengkak

Ketika proses menyusui mulai berhenti, bukan berarti produksi ASI Bunda akan langsung berhenti. Karena payudara Bunda membutuhkan beberapa waktu untuk berhenti memproduksi ASI. Pada saat itu, biasanya payudara ibu akan terasa bengkak dan nyeri akibat ASI tidak dikeluarkan. Bunda bisa mengeluarkan ASI sedikit untuk mengurangi rasa tidak nyaman tersebut.

•    Radang payudara/Mastitis/saluran ASI buntu

Mastitis dapat menimbulkan sensasi nyeri pada payudara. Untuk mengatasinya, Bunda bisa memijat lembut payudara atau bisa juga dengan mengompres payudara menggunakan air dingin/es. Namun jika rasa nyeri dan panas semakin menyiksa, Bunda bisa mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk mengurangi nyeri, misalnya : analgesik, parasetamol, dan lain-lain. Atau jika ingin lebih aman, sebaiknya konsultasikan dahulu pada dokter. 

•    Merasa sedih dan merana

Ketika menyusui, tubuh Bunda mengeluarkan hormon prolaktin yang memiliki fungsi untuk melancarkan ASI dan mendatangkan ketenangan dan kegembiraan pada Bunda. Pada proses menyapih, otomatis hormon tersebut akan menipis sehingga rasa sedih dan merana akan menghinggapi perasaan Bunda. Untuk mengatasinya, Bunda bisa tetap menjalin kedekatan dengan si kecil dan menghiburnya meskipun mungkin si kecil merasa kecewa dengan keputusan ibu untuk menyapihnya.


Dari efek samping yang disebutkan diatas, pastinya yang paling menyiksa adalah ketika payudara membengkak dan nyeri. Biasanya kondisi tersebut berlangsung selama dua hingga lima hari lamanya. Pasti sangat menyiksa dan membuat ibu tidak nyaman, untuk itu simak cara menyatasinya berikut ini :

•    Jangan mengosongkan payudara

Mengosongkan payudara memang dapat mengurangi bengkak untuk sementara, namun selanjutnya justru dapat merangsang kelenjar susu untuk memproduksi ASI lebih banyak lagi. Yang benar, keluarkan sedikit saja untuk mengurangi rasa tidak nyaman. 

•    Berikan kompres dingin pada payudara untuk mengurangi nyeri

Bengkak pada payudara seringkali menimbulkan efek nyeri dan berat. Untuk mengurangi rasa nyeri, Bunda bisa mengompres payudara menggunakan : lap yang dibasahi air es, sayuran beku, diapers yang dibasahi, dan lain sebagainya.

•    Gunakan cara tradisional untuk mengatasi bengkak dan nyeri

Cara tradisional banyak dipilih, karena minim efek samping dan terbukti banyak membantu mengurangi masalah ketika proses penyapihan. Beberapa bahan yang bermanfaat pada proses menyapih, antara lain :

  •     Pala untuk mengatasi payudara bengkak dan meradang. Caranya yakni keluarkan isi pala dan rebus hingga lunak. Haluskan pala, lalu bungkus dnegan kain perca. Celup kedalam air hangat sisa rebusan tadi dan oleskan pada area payudara yang bengkak secara berulang-ulang hingga sembuh.
  •  Bunga melati untuk menghentikan keluarnya ASI. Caranya dengan menumbuk halus bunga melati, kemudian menempelkan pada payudara hingga beberapa kali.
  •  Daun cabe untuk mengempiskan payudara yang bengkak. Caranya dengan menumbuk daun cabe secukupnya, kemudian diberi sedikit kapur sirih, lalu balurkan secara merata pada payudara.

Proses menyapih memang membutuhkan banyak pengorbanan, karena itu persiapan yang matang dan komunikasi yang baik antara Bunda si kecil dan keluarga akan sangat membantu melancarkan semuanya.

 

Berbagai sumber

Artikel Lainnya

Demam bukanlah sebuah penyakit tetapi merupakan sebuah gejala. Demam terjadi ketika sistem kekebalan tubuh sedang berperang melawan infeksi. Dalam istilah medis, seseorang disebut menderita demam jika...

Apakah Ibu pernah mendengar mitos tentang rambut anak? Beberapa mitos begitu dipercayai oleh para ibu. Padahal sebagian mitos-mitos itu keliru lho Bu. Yuk, simak mitos dan fakta  yang benar seput...

Alergi adalah salah satu jenis gangguan dari sistem kekebalan, menurut Dr. Anang Endaryanto, Sp.A(K). Dokter spesialis anak yang fokus pada alergi ini, menjelaskan di situs resmi Ikatan Dokter Anak In...

Ibu hamil dengan diabetes gestasional biasanya tidak memiliki gejala khas yang terlihat. Kondisi baru diketahui setelah melakukan tes skrining kehamilan rutin, di mana salah satunya ada tes gula darah...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................