Dunia kembali digemparkan dengan penyakit hepatitis akut yang menyerang anak-anak. Penyakit ini diduga telah masuk ke Indonesia setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia di RSCM Jakarta akibat teri...
Jumat, 16 September 2016 | 11:14 WIB Penulis : Erni Wulandari
Bermain bersama, merupakan salah satu kesempatan balita untuk belajar mengenai keterampilan sosial. Namun, terkadang tidak dapat berjalan lancar karena pasti ada saja drama yang terjadi. Seperti berebut mainan dengan teman sebaya. Lalu apa yang harus dilakukan orangtua saat ia merebut mainan dari temannya?
1. Segera bertindak
Usahakan Bunda segera menindak lanjuti perilaku anak, jangan menunggu hingga ada anak yang menjerit ataupun menangis. Bunda bisa katakan “stop”, dan jelaskan bahwa ia baru saja melakukan perbuatan yang tidak dapat dibenarkan.
2. Tenangkan situasi
Jika anak tidak mau menyerahkan barang milik temannya, jangan dipaksa. Bunda tidak perlu terburu-buru bahkan memaksanya, karena hal tersebut malah bisa memancing tangis anak. Segera bawa ia menjauh dari temannya sementara waktu.
3. Bicara 4 mata
Ajak anak duduk sejajar dengan Bunda dan tatap matanya. Dengan perlahan dan tegas, ajak anak membicarakan perasaannya. Buat ia mengerti bahwa ia sudah menyakiti orang lain dan akan lebih menyenangkan jika bermain bersama tanpa menyakiti satu sama lain.
4. Minta maaf
Jika sudah tenang, ajak ia bertemu temannya untuk minta maaf, mengembalikan barang dan bermain kembali. Apabila ia belum mau minta maaf, jangan dipaksa dan dimarahi. Berikan ia waktu lagi tetapi jelaskan bahwa ia tetap harus minta maaf, bagaimanapun juga ia sudah berbuat salah.
5. Konsisten
Bagaimanapun juga kerjasama antara Ayah dan Bunda juga harus kompak. Tetaplah selalu konsisten dengan peraturan Bunda setiap kali anak berulah di depan umum. Tidak perlu merasa malu dengan orangtua lainnya, karena pasti mereka akan mengerti situasi yang Bunda hadapi. Cukup balas tatapan orang lain dengan senyuman.
6. Puji perilaku baik anak
Jangan hanya fokus pada anak ketika ia melakukan kesalahan, coba cari alasan untuk memujinya ketika ia bersikap baik. Seperti, ketika ia mau berbagi mainan atau meminta giliran untuk bermain tanpa menyakiti anak lainnya. Katakan bahwa Bunda bangga dan senang dengan perilakunya. Pasti ia bahagia mendengarnya.
7. Biasakan minta ijin
Sejak dini anak harus dibiasakan minta ijin dulu sebelum menggunakan barang yang bukan miliknya. Tentu saja kebiasaan meminta ijin ini harus diberlakukan juga pada seluruh anggota keluarga. Dengan begitu, Anda bisa sekaligus menanamkan budaya sikap santun dalam keluarga.
8. Role model yang baik
Menjadi contoh yang baik merupakan salah satu solusi agar anak dapat berperilaku santun. Salah satunya adalah mencontohkan cara untuk berbagi. Psikolog asal Amerika Serikat mengatakan bahwa anak akan terbiasa untuk berbagi jika dicontohkan oleh orangtua. Contohnya, saat memiliki mainan baru ajak ia untuk berbagi mainan tersebut kepada temannya, atau ajak anak untuk menawari kue miliknya kepada teman.
Sumber : Ayah Bunda
Dunia kembali digemparkan dengan penyakit hepatitis akut yang menyerang anak-anak. Penyakit ini diduga telah masuk ke Indonesia setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia di RSCM Jakarta akibat teri...
Ada yang bilang, gangguan autisme itu umumnya menyerang anak laki-laki, sementara penderita anak perempuan jarang sekali. Sepintas hal tersebut ada benarnya, tapi penelitian yang dimuat di jurnal JAMA...
Apa saja gejala kecemasan pada anak? Kecemasan pada anak bukanlah hal yang bisa diabaikan begitu saja. Melansir American Academy of Pediatric News, 3 dari 10 anak mungkin mengalami kecemasan atau a...
Bagaimana cara memilih yoghurt untuk balita? Yogurt bisa menjadi tambahan yang sangat sehat untuk menu makanan si Kecil, tetapi ini juga bisa menjadi makanan cepat saji jika Mama tidak berhati-hati...