Kebohongan Anak Dari Tingkat Usianya

Jumat, 30 Desember 2016 | 11:25 WIB Penulis : Erni Wulandari


Anak-anak dapat saja berbohong sejak balita. Namun makna berbohong pada masing-masing tahapan usia bisa saja berbeda.Menurut Michael Brody, MD, psikiater anak dari Potomac, Maryland, Amerika Serikat sebagaimana dilansir dari www.parenting.com, tak masalah anak-anak berbohong saat masih sangat kecil. Bisa jadi, mereka tidak dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan. Bahkan menurut Angela Crossman, Ph.D, Asisten Profesor Psikologi dari John Jay College of Criminal Justice, New York, AS, anak prasekolah yang ber-IQ tinggi cenderung kerap berbohong.

  • BALITA : Kebohongan Pertama

Pada rentang usia ini, anak berbohong biasanya disebabkan mereka mengelak dari sesuatu yang tak disukai maupun untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Tak tepat rasanya jika mama menghukum anak yang berbohong pada usia ini.
 

  • PRASEKOLAH : Khayalan

Anak usia prasekolah sudah mulai mengembangkan imajinasi, tak heran jika mereka kemudian berbohong karena antusias dengan khayalannya. Kebohongan yang diungkapkan anak usia ini bisa jadi adalah permainan imajinasi atau harapan yang diinginkan anak untuk menjadi nyata.
 

  • USIA SEKOLAH : Bohong Alasan Pribadi

Anak berusia 5 hingga 8 tahun pada dasarnya sudah dapat menilai situasi di sekitarnya. Tak heran jika anak usia ini kerap berbohong dengan alasannya sendiri. Katakan saja, berbohong karena tidak ingin Bunda marah, ingin dimengerti atau berbohong karena merasa tertekan (misalnya, karena anak tidak bisa mengerjakan latihan matematika, maka anak berbohong tak memiliki PR matematika).
 

  • USIA PRAREMAJA : Daerah Abu-Abu

Anak yang mulai menginjak usia 9 tahun mulai mengembangkan wilayah pribadi dan sangat menuntut untuk dipercaya oleh orang dewasa. Saat anak tak mau berbagi hal pribadi dengan orang tuanya, misalnya, mereka pun berbohong. Begitu pula saat mereka ingin dipercaya mampu mengatur waktu belajarnya sendiri, anak juga dapat berbohong tentang tugas-tugas sekolahnya. Hal yang dapat dilakukan orang tua adalah mengingatkan mereka bahwa ada kalanya berbohong dapat merusak kredibilitas dirinya juga hubungannya dengan orang lain. Kendati dianggap wajar, saat anak sudah berbohong kronis (menahun) ini menunjukkan hal yang tidak sehat pada perkembangan dirinya. Mereka butuh bantuan ahli untuk menghentikannya.

Artikel Lainnya

Pada sebuah artikel tentang mimisan di situs resmi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), Dr. Fitri Primacakti, SpA(K), menjelaskan bahwa mimisan merupakan salah satu gejala yang sering dikeluhkan orang...

Anak membutuhkan waktu istirahat yang berkualitas untuk mendukung tumbuh-kembangnya. Namun, seringkali anak mengalami masalah tidur, antara lain diganggu mimpi buruk. Dalam hidup, kita pasti pernah...

Selain terjadi peradangan pada bagian gusi, radang gusi pada anak bisa membuat gusi mengerut dan berubah warna menjadi kemerahan. Gusi yang terinfeksi rentan berdarah, terutama ketika Si Kecil menyika...

Ada banyak cara yang bisa Mam lakukan untuk menjadikan kepintaran anak kian bersinar. Misalnya, mengajak si kecil menjadi ilmuwan cilik dan melakukan berbagai eksperimen seru. Kegiatan eksperimen bisa...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................