Mom Sudah Tau lebih Detail Tentang Growth Hormone Deficiency (GHD)? Simak Artikel Berikut Ini!

Selasa, 12 November 2019 | 17:29 WIB Penulis : Erni Wulandari


Tumbuh kembang tiap anak memang berbeda-beda, sehingga ada orang tua yang terkadang tidak sadar saat anaknya tumbuh pendek. Sampai saat ini masih banyak orang tua yang terlalu fokus pada berat tubuh anak sebagai indikator tumbuh kembang anak. Padahal tinggi anak merupakan salah satu hal yang juga penting diperhatikan loh, Moms. Apalagi saat Si Kecil lebih pendek dibanding teman seusianya, hal ini tidak boleh dianggap sepele.

Salah satu masalah gangguan pertumbuhan yang saat ini menjadi perhatian adalah stunting, yaitu pendek yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi serta penyakit kronis. Namun tahukah Moms kalau penyebab anak pendek tidak selalu masalah nutrisi (stunting)?

Ada lagi faktor penyebab anak tumbuh pendek yang belum banyak diketahui para orang tua yaitu masalah hormon pertumbuhan yang lebih dikenal dengan nama Growth Hormone Deficiency. Yuk, cari tahu lebih banyak tentang Growth Hormone Deficiency agar Moms bisa mendeteksi dan membantu Si Kecil mendapatkan pengobatan yang tepat sejak dini.

Apa Itu Growth Hormone Deficiency?
Growth Hormone Deficiency (GHD) terjadi ketika tubuh anak tidak menghasilkan hormon pertumbuhan dalam jumlah yang cukup, padahal hormon pertumbuhan inilah yang nantinya membantu anak tumbuh jadi tinggi.


Anak yang mengalami GHD biasanya lahir dalam kondisi normal namun beberapa tahun kemudian akan terlihat kalau pertumbuhan tinggi badannya lebih lambat dibandingkan teman-teman sebayanya. Inilah pentingnya melakukan pengecekan rutin pada pertumbuhan tinggi anak sesuai usianya ya, Moms.

Apa Saja Tanda-Tanda dan Gejala GHD?
Salah satu tanda GHD yang paling terlihat adalah pertambahan tinggi Si Kecil yang berjalan lebih lambat dari teman-teman seusianya. Namun, Moms harus tetap waspada karena Si Kecil bisa saja mengalami gangguan hormon pertumbuhan ini meski ia tumbuh tinggi seperti teman-teman seusianya.
Beberapa tanda-tanda GHD lainnya antara lain:

Pubertas yang terlambat (terlihat lebih gemuk atau lebih muda dibanding teman seusianya)
Perkembangan tulang dan gigi yang terlambat (terlihat dari rontgen)
Otot yang tidak terlalu kuat
Kadar gula darah rendah
Biasanya jika terdeteksi tanda-tanda ini pada Si Kecil, dokter akan menyarankan untuk melakukan tes hormon pertumbuhan agar mendapatkan diagnosis yang lebih akurat.
Apa Dampak GHD pada Anak?

Bila Si Kecil terdeteksi mengalami GHD, pastikan ia mendapatkan penanganan sedini mungkin ya, Moms. GHD yang dibiarkan begitu saja akan menyebabkan risiko berbahaya pada pertumbuhan anak di masa depan.

Selain membuat anak tumbuh pendek, GHD juga membuat Si Kecil sulit mendapatkan tinggi tubuh yang ideal saat dewasa nanti. Jika tak juga ditangani hingga anak dewasa, GHD bahkan bisa mengganggu kesehatan fisik, mental, fungsi jantung, hingga parameter metabolik anak.

Bagaimana Menangani GHD pada Anak?
Berbeda dari stunting yang bisa diatasi dengan memberikan makanan bernutrisi, hormon pertumbuhan tidak bisa distimulasi dan ditingkatkan dengan memberikan makanan atau nutrisi, ya Moms.

Jadi jika Si Kecil mengalami GHD, salah satu cara penanganannya adalah dengan memberikan hormon pertumbuhan dari luar lewat terapi. Terapi ini biasanya dilakukan saat Si Kecil berusia antara tiga tahun sampai memasuki masa puber.

Info seputar GHD ini hadir sebagai dukungan dari Merck Indonesia untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak di Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam sektor kesehatan, Merck Indonesia menyadari masih sedikitnya info terkait GHD ini.

Diharapkan dengan adanya info seputar GHD ini, Moms dan orang tua lainnya yang membutuhkan dapat meningkatkan tumbuh kembang Si Kecil tercinta dengan optimal, ya!

 

 

Source: theasianparent

Artikel Lainnya

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak, jumlah sayur dan buah yang dikonsumsi dapat tergantung dari usia, jenis kelamin dan juga tingkat aktivitas fisik yang dilakukan anak. Dilansir dari laman&...

Menghukum anak dengan cara memukul lebih banyak dilakukan oleh orangtua zaman dulu.  Namun tak dimungkiri, metode hukuman ini masih banyak diterapkan oleh orangtua di era modern seperti sekara...

Pengobatan GERD pada anak tergantung pada seberapa parah gejalanya. Untuk anak-anak, biasanya dilakukan dengan menghindari makanan dan minuman yang memicu gejala GERD, seperti: Buah-buahan yang ...

Beberapa jenis makanan yang sebaiknya di jauhkan dari balita agar tidak mengalami peristiwa peristiwa seperti tersedak. kejadian yang di alami anak usia 2 tahun yang meninggal karna tersedak popcorn, ...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................