...
Senin, 24 Februari 2020 | 15:25 WIB Penulis :
Salah satu kebiasaan yang muncul ketika balita sudah bisa menggenggam barang adalah melempar. Hampir semua barang dilempar sehingga rumah berantakan.
Sebenarnya, ada banyak alasan balita melepar barang. Gerakan tersebut adalah salah satu cara anak mengekspresikan perasaannya, baik perasaan senang maupun marah, karena anak belum tahu cara mengekspresikan perasaan dengan cara lain.
Terkadang, balita juga melempar barang karena rasa ingin tahu mereka. Mereka penasaran apa yang akan terjadi jika suatu barang dilempar.
Meski sudah mengerti alasan dibaliknya, tidak jarang Mama tersulut emosi karena kebiasaan anak ini. Sayangnya, menanggapi dengan teriakan atau amarah adalah cara yang keliru lho, Mom.
Nah, berikut tips cara mengatasi kebiasaan melempar barang yang bisa Mom coba:
Sebagian besar orangtua akan otomatis berteriak ketika melihat anak melempar suatu barang. Tidak jarang, teriakan tersebut juga diikuti emosi. Sayangnya, marah adalah reaksi yang keliru.
Saat anak melempar barang, Mom harus tetap tenang. Pahami bahwa anak belum mengerti melempar barang adalah tindakan yang tidak baik.
Seperti yang telah disebutkan di atas, ada banyak alasan anak melempar barang.
Oleh karena itu, tanyakan alasan anak melakukannya dan berikan penjelasan dengan nada netral dan kata-kata yang mudah dipahami ya, Mom.
Jika meneriaki atau memarahi anak saja tidak boleh, maka menghukum anak harus lebih dihindari.
Mungkin Mom melakukannya karena ingin membuat anak jera. Tapi, hal tersebut tidak baik untuk perkembangan mentalnya, apalagi jika Mom melakukannya di depan umum.
Hukuman hanya boleh diberikan ketika lemparan anak membahayakan atau membuat orang lain terluka.
Terkadang, Mom mudah terpancing emosi karena anak melempar barang hingga membuat rumah berantakan.
Nah, Mom bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajarkan tanggung jawab pada anak.
Alih-alih merapikan sendiri, ajaklah anak untuk merapikan barang yang telah ia lempar bersama-sama.
Saat lemparan anak membuat suatu barang rusak, itulah kesempatan Mom untuk menjelaskan risiko melempar barang kepada anak.
Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa setiap tindakan memiliki risiko tersendiri dan tidak mengulanginya lagi.
Namun, jelaskan dengan nada netral ya, Mom. Sekali lagi, merespon lemparan anak dengan teriakan dan emosi adalah hal yang keliru.
Anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka ingin tahu apa yang akan terjadi ketika suatu barang dilempar. Apakah hasilnya akan sama seperti barang lainnya?
Nah, Mom bisa memenuhi rasa ingin tahu anak dengan memberikan penjelasan.
Kenalkan barang-barang yang aman untuk dilempar dan yang tidak. Mom juga perlu menjelaskan risikonya.
Misalnya, jika anak melempar gelas ke lantai, gelas tersebut bisa pecah dan melukai anak.
Sebenarnya, melempar adalah salah satu latihan motorik untuk anak lho, Mom
Jika anak sangat suka melempar barang dan memiliki energi lebih, alihkan saja energi tersebut ke aktivitas lain.
Mom bisa mengajak anak saling lempar tangkap bola atau meminta anak melempar target di dinding.
Dengan permainan-permainan ini, anak akan belajar bahwa melempar boleh dilakukan asal dengan barang, waktu, dan tempat yang tepat.
Ingat Mom, anak adalah peniru ulung. Ia akan meniru segala tindakan yang ia lihat, termasuk tindakan Mom.
Oleh karena itu, pastikan Mom memberikan teladan yang baik di rumah ya, Mom.
Jika Mom melarang anak melempar barang, maka Mom juga tidak boleh melempar barang tersebut.
Coba ingat-ingat, apakah Mom suka melempar suatu barang? Misalnya, melempar remote TV ke sofa?
Nah, Mom harus mulai menghilangkan kebiasaan tersebut.
Itu dia tujuh tips untuk mengatasi kebiasaan melempar barang. Lakukan tips tersebut agar kebiasaan melempar segera hilang ya, Mom.
Bagaimanapun, tindakan tersebut tidak boleh dijadikan kebiasaan.
Source: POPMAMA.COM
Author: Bernandine Natasha
Watersport – Permainan Yang Bisa Untuk Anak – Anak Tentu banyak dari kalian yang melakukan liburan bersama anak anak akan memikirkan hal tersebut. Permainan apa ya yang cocok buat anak ...
Tips Mengajarkan Anak Menggunakan Masker Cukup banyak orang tua yang mengeluhkan sulitnya mengajari anak mengenakan masker. Agar Si Kecil mau memakai masker dan bisa mengenakannya dengan benar, Bun...
“Anaknya 2 tahun? Sudah bisa ngomong belum? Oh, speech delay? Sama donk seperti anak saya. Gapapa nanti usia 3 tahun juga bisa sendiri.” Obrolan di atas sepertinya sudah menjadi obrolan...