7 Tips Mengatasi Balita yang Suka Melempar Barang

Senin, 24 Februari 2020 | 15:25 WIB Penulis :


Salah satu kebiasaan yang muncul ketika balita sudah bisa menggenggam barang adalah melempar. Hampir semua barang dilempar sehingga rumah berantakan.

Sebenarnya, ada banyak alasan balita melepar barang. Gerakan tersebut adalah salah satu cara anak mengekspresikan perasaannya, baik perasaan senang maupun marah, karena anak belum tahu cara mengekspresikan perasaan dengan cara lain.

Terkadang, balita juga melempar barang karena rasa ingin tahu mereka. Mereka penasaran apa yang akan terjadi jika suatu barang dilempar.

Meski sudah mengerti alasan dibaliknya, tidak jarang Mama tersulut emosi karena kebiasaan anak ini. Sayangnya, menanggapi dengan teriakan atau amarah adalah cara yang keliru lho, Mom.

Nah, berikut tips cara mengatasi kebiasaan melempar barang yang bisa Mom coba:

1. Tetap tenang dan pahami alasan anak melempar barang

Sebagian besar orangtua akan otomatis berteriak ketika melihat anak melempar suatu barang. Tidak jarang, teriakan tersebut juga diikuti emosi. Sayangnya, marah adalah reaksi yang keliru.

Saat anak melempar barang, Mom harus tetap tenang. Pahami bahwa anak belum mengerti melempar barang adalah tindakan yang tidak baik.

Seperti yang telah disebutkan di atas, ada banyak alasan anak melempar barang.

Oleh karena itu, tanyakan alasan anak melakukannya dan berikan penjelasan dengan nada netral dan kata-kata yang mudah dipahami ya, Mom.

2. Tidak perlu menghukum anak

Jika meneriaki atau memarahi anak saja tidak boleh, maka menghukum anak harus lebih dihindari.

Mungkin Mom melakukannya karena ingin membuat anak jera. Tapi, hal tersebut tidak baik untuk perkembangan mentalnya, apalagi jika Mom melakukannya di depan umum.

Hukuman hanya boleh diberikan ketika lemparan anak membahayakan atau membuat orang lain terluka.

3. Ajak anak merapikan barang yang ia lempar

Terkadang, Mom mudah terpancing emosi karena anak melempar barang hingga membuat rumah berantakan.

Nah, Mom bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajarkan tanggung jawab pada anak.

Alih-alih merapikan sendiri, ajaklah anak untuk merapikan barang yang telah ia lempar bersama-sama.

4. Beri tahu risiko melempar barang

Saat lemparan anak membuat suatu barang rusak, itulah kesempatan Mom untuk menjelaskan risiko melempar barang kepada anak.

Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa setiap tindakan memiliki risiko tersendiri dan tidak mengulanginya lagi.

Namun, jelaskan dengan nada netral ya, Mom. Sekali lagi, merespon lemparan anak dengan teriakan dan emosi adalah hal yang keliru.

5. Kenalkan barang yang boleh dan tidak boleh dilempar

Anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka ingin tahu apa yang akan terjadi ketika suatu barang dilempar. Apakah hasilnya akan sama seperti barang lainnya?

Nah, Mom bisa memenuhi rasa ingin tahu anak dengan memberikan penjelasan.

Kenalkan barang-barang yang aman untuk dilempar dan yang tidak. Mom juga perlu menjelaskan risikonya.

Misalnya, jika anak melempar gelas ke lantai, gelas tersebut bisa pecah dan melukai anak.

6. Alihkan energi anak ke aktivitas lain

Sebenarnya, melempar adalah salah satu latihan motorik untuk anak lho, Mom

Jika anak sangat suka melempar barang dan memiliki energi lebih, alihkan saja energi tersebut ke aktivitas lain.

Mom bisa mengajak anak saling lempar tangkap bola atau meminta anak melempar target di dinding.

Dengan permainan-permainan ini, anak akan belajar bahwa melempar boleh dilakukan asal dengan barang, waktu, dan tempat yang tepat.

7. Berikan teladan yang baik

Ingat Mom, anak adalah peniru ulung. Ia akan meniru segala tindakan yang ia lihat, termasuk tindakan Mom.

Oleh karena itu, pastikan Mom memberikan teladan yang baik di rumah ya, Mom.

Jika Mom melarang anak melempar barang, maka Mom juga tidak boleh melempar barang tersebut.

Coba ingat-ingat, apakah Mom suka melempar suatu barang? Misalnya, melempar remote TV ke sofa?

Nah, Mom harus mulai menghilangkan kebiasaan tersebut.

Itu dia tujuh tips untuk mengatasi kebiasaan melempar barang. Lakukan tips tersebut agar kebiasaan melempar segera hilang ya, Mom.

Bagaimanapun, tindakan tersebut tidak boleh dijadikan kebiasaan.

 

Source: POPMAMA.COM

Author: Bernandine Natasha

Artikel Lainnya

Mengajarkan toilet training masih menjadi PR banyak Ibu. Selain masih maju mundur melakukannya, nggak jarang para Ibu kebingungan memutuskan kapan waktu yang tepat untuk toilet training...

Apakah si kecil sering menggunakan kekerasan untuk menunjukan emosi dan amarahnya ? Apa si kecil mudah memukul teman ? Ada banyak penyebab jika anak suka memukul. Salah satu alasan utama yang kerap te...

Metode sunat laser menggunakan sinar laser untuk menghilangkan atau memotong jaringan kulup, yaitu kulit yang menutupi kepala penis. Jika metode sunat laser ini dilakukan dengan benar, ma...

cc

cc ...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................