Perilaku konsumtif berlangsung selama seseorang tidak dapat menahan keinginannya untuk memiliki barang atau memakai jasa (yang sebenarnya tidak dibutuhkan). Idealnya, anak perlu diajarkan sejak dini b...
Selasa, 11 Agustus 2020 | 14:30 WIB Penulis :
Meski sudah mengenalkan ‘sikat’ gigi pada Si Kecil sejak ia mulai tumbuh gigi, namun tetap saja saat usianya sudah semakin besar, membiasakan Si Kecil untuk sikat gigi bukan hal yang mudah bagi saya. Freya, Si Bungsu yang kini berusia 2,5 tahun, tetap saja suka menolak bila diminta menyikat giginya. Walau suka kesal waktu mandi jadi lebih lama karena harus membujuknya untuk sikat gigi, tapi mau tidak mau tetap harus dilakukan. Jangan sampai gigi Freya jadi menguning dan tidak sehat.
Menghadapi hal seperti ini, kita dituntut untuk lebih kreatif, tekun, konsisten, dan ekstra sabar. Berat tentunya, tapi pasti ada hasilnya kok, Mamas. Setelah sebelumnya kesulitan meminta Freya untuk mau menyikat giginya, akhirnya sekarang ini saya sudah bisa melihat hasilnya. Freya sudah jauh lebih mudah untuk diminta menyikat giginya.
Ini cara kreatif yang saya lakukan untuk membujuk Freya:
1.Berulang kali menjelaskan pada Freya bahwa gigi yang tak disikat akan mendatangkan banyak kuman. Kuman pada gigi akan membuat gigi jadi menguning dan mudah sakit. Meski awalnya Ia tidak peduli, tapi lama kelamaan Ia mulai memahami apa yang saya jelaskan.
2.Pilih sikat gigi khusus anak dengan warna yang ia sukai, kebetulan Freya suka sekali warna pink. Selain itu, desain yang menarik juga penting lho untuk menarik minatnya menyikat gigi.
3.Pilih pasta gigi anak dengan rasa yang ia sukai, seperti strawberry atau pisang. Selain pasta gigi khusus anak tidak ‘pedas’ dan aman bagi anak, rasanya juga enak sehingga Freya jadi lebih tertarik untuk sikat gigi.
Saat ini Freya menggunakan pasta gigi dari PUREKIDS. Ada rasa stroberi dan pisang yang kedua rasanya disukai Freya. Selain itu, ternyata PUREKIDS Toothpaste terbuat dari bahan yang aman bagi kesehatan Si Kecil. Diantaranya xylitol yang bisa mencegah terbentuknya karies pada gigi, serta carragenan sebagai pembentuk pasta yang berasal dari rumput laut. Pasta gigi PUREKIDS juga tanpa detergen dan tanpa tambahan fluoride, sehingga jika tidak sengaja tertelan tidak apa-apa.
Bagi Saya ini sangat penting, mengingat kandungan detergen seperti SLS (Sodium Lauryl Sulfat) dalam pasta gigi, bisa mengiritasi rongga mulut dan mengurangi sensitivitas rasa. Belum lagi dulu Freya pernah bilang, “Mommy, kok rasanya aneh ada busa seperti sabun mandi, rasanya pahit.. Aku gak suka.”
Nah, sekarang Saya jadi tenang karena ada PUREKIDS Toothpaste untuk diberikan kepada Freya. Freya suka sekali sama rasanya yang tidak terlalu manis, tidak pahit dan juga tidak ada busanya. Apalagi PUREKIDS Toothpaste rasa strawberry, ini favoritnya Freya karena beda dari pasta gigi rasa strawberry lainnya.
Walau begitu, saya masih tetap harus mendampingi Freya saat menyikat giginya ya Mamas. Termasuk juga membantunya agar jangan sampai ada gigi yang terlewat disikat. Semoga sharing saya bermanfaat bagi para Mamas yang juga sedang mengajarkan Si Batita menyikat gigi.
Source: smartmama.com
Penulis : Tammy Febriani
Perilaku konsumtif berlangsung selama seseorang tidak dapat menahan keinginannya untuk memiliki barang atau memakai jasa (yang sebenarnya tidak dibutuhkan). Idealnya, anak perlu diajarkan sejak dini b...
Ketika Asisten Rumah Tangga (ART) mudik dan Anda kehabian waktu serta tenaga untuk cuci-jemur-setrika pakaian, maka jasa laundry kiloan yang saat ini bertebaran dapat digunakan. Namun perhatikan 7 h...
Saat melakukan aksi hebat, si Kecil tidak hanya bermanfaat untuk orang lain tetapi juga membuat orangtuanya bangga. Buat si Kecil sendiri, banyak manfaat psikologis dari hal positif yang dilakukannya,...
Kesehatan sistem pencernaan anak berkaitan erat dengan tumbuh kembangnya. Hal ini dipengaruhi oleh penyerapan nutrisi yang dibutuhkan untuk daya tahan tubuh dan pertumbuhan Si Kecil. Oleh karena itu, ...