Sering kali orang dewasa salah mempersepsikan istilah seks dan seksualitas. Inilah yang menyebabkan mereka akhirnya menjadi menutup diri pada anak. Bunda perlu paham dulu pengertian dari kedua istilah...
Rabu, 22 Juni 2016 | 11:19 WIB Penulis : Erni Wulandari
Toilet training merupakan suatu tantangan baru, baik bagi anak maupun bagi orangtua. Bagi anak, hal ini menjadi salah satu momen penting dalam tumbuh kembangnya, di mana ia belajar untuk menahan pipis, menyampaikan pada orangtua bahwa ia ingin pipis, lalu menggunakan dudukan toilet khusus untuk anak-anak.
Bagi orangtua, toilet training mengajarkan Ayah dan Bunda untuk bersabar; selain melatih anak mengenali dorongan untuk pipis atau BAB, tidak terlambat menyampaikannya pada Bunda, juga tidak langsung memarahi ketika si kecil ngompol lagi.
Keberhasilan anak dalam toilet training membutuhkan kerjasama yang baik antara orangtua dan anak. Jika terjadi kegagalan, hal itu umumnya karena terjadi salah kaprah saat mengajarkan toilet training pada anak, misalnya:
1. Memulai lebih awal, lebih baik
Toilet training terlalu cepat di usia dini beresiko menyebabkan masalah perilaku atau emosi pada anak. Hal ini disebabkan kematangan emosi dan motorik yang belum berkembang maksimal dan keterbatasan bahasa.
2. Menganggap anak tidak akan ngompol lagi setelah berhasil
Anak bisa ngompol lagi setelah berhasil toilet training disebabkan oleh banyak faktor. Bisa terjadi hanya sesekali di waktu tertentu. Dapat juga berulang dan perlu ditemukan penyebabnya.
3. Tak perlu ribet mengajarkan, anak akan bisa secara natural
Toilet training adalah keterampilan yang harus dilatih dan berkaitan erat dengan kemampuan regulasi diri, yaitu anak dapat merasakan sensasi inderanya dan mengenalinya sebagai tanda munculnya suatu emosi tertentu ataupun perubahan pada tubuh.
Terlihat, kesabaran merupakan kunci dari keberhasilan mengajarkan toilet training Bund. Sabar untuk memulai pada saatnya, dan sabar saat mengajarinya. Nah, siapkah Bunda mengajarkan toilet training pada anak?
Sumber : Nakita
Sering kali orang dewasa salah mempersepsikan istilah seks dan seksualitas. Inilah yang menyebabkan mereka akhirnya menjadi menutup diri pada anak. Bunda perlu paham dulu pengertian dari kedua istilah...
Operasi operasi caesar tahapannya lebih ringkas dari pada persalinan normal. Biasanya operasi caesar akan memakan waktu sekitar 45 menit dari awal sampai akhir (bayi dilahirkan dal...
Ketika anak mengeluarkan ingus, maka orang tua sering tertukar mengira si kecil terkena pilek, influesza atau common cold. Karena ketiga kondisi ini masih sering disalahartikan karena kondisi nya miri...
Zaman semakin canggih, banyak orang tua yang mengikuti perkembangannya saat ini. Merekam kegiatan bayi atau anak mereka, lalu diunggah ke dalam akun sosial media. Alasannya beragam, mulai da...