Saat hamil, wanita bisa saja mengalami diabetes melitus gestasional (DMG). Meski kadar gula darah akan normal kembali pasca melahirkan, ada beberapa anjuran bagi para ibu.

dr Mangatas Manalu SpPD dari RS Mayapada Lebak Bulus Jakarta Selatan menjelaskan ada beberapa faktor risiko diabetes gestasional, di antaranya obesitas, ada riwayat pernah mengalami DMG, glukosuria (glukosa dalam urine), ada riwayat keluarga dengan diabetes, dan terdapat riwayat abortus berulang.

"Kemudian ada riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan atau melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4.000 gram. Serta adanya riwayat preeklampsia dengan gejala di antaranya tekanan darah tinggi, kaki bengkak, dan terdapat protein dalam urine.

Pertama, harus dilakukan tes untuk diabetes tipe 2 pada wanita hamil yang tidak terdiagnosis saat kunjungan Apantenatal (periksa kehamilan) pertama ke dokter spesialis kandungan, yaitu bagi mereka yang memiliki faktor risiko DM dengan menggunakan standar kriteria diagnostik umum.

Kedua, harus dilakukan uji untuk diabetes melitus pada kehamilan di usia kehamilan 24-28 minggu untuk semua wanita hamil yang sebelumnya tidak diketahui atau tidak memiliki riwayat diabetes atau diabetes pada kehamilan. Ketiga, dilakukan skrining pada wanita dengan diabetes mellitus gestasional untuk melihat kemungkinan adanya diabetes persisten (diabetes menetap) pada 6-12 minggu setelah melahirkan.

Sumber : health.detik.com

Kriteria diagnosis diabetes gestasional berbeda dengan diabetes non gestasional. Pada tes pembebanan glukosa sebanyak 75 gram bisa didapatkan hasil. Kemudian, glukosa darah puasa lebih dari 95 mg/dL, 1 jam setelah beban di atas 180 mg/dL dan 2 jam setelah beban di atas 155 mg/dL.

"Apabila hanya dapat dilakukan 1 kali pemeriksaan glukosa darah, maka yang dilakukan ialah pemeriksaan glukosa darah 2 jam setelah pembebanan. Bila didapatkan hasil glukosa darah di atas 155 mg/dL, sudah dapat didiagnosis sebagai diabetes gestasional.