Rentan Sakit Akibat Asupan Gula Berlebih

Rabu, 19 Oktober 2016 | 09:19 WIB Penulis : Erni Wulandari



Efek negatif dari asupan gula berlebih juga terlihat pada kemampuan tubuh dalam menangkal penyakit. Konsumsi 20 sendok teh gula (yang kira-kira setara dengan jumlah gula dalam dua kaleng minuman bersoda) bisa mengakibatkan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh dalam merespon kuman penyakit. 
Menurut penelitian, konsumsi gula termasuk (glukosa, gula pasir, fruktosa dan madu) bisa mengakibatkan penurunan kemampuan sel darah putih dalam membasmi bakteri hingga 50%. Penurunan fungsi kekebalan tubuh ini mulai muncul dalam 30 menit pasca mengkonsumsi gula, mengalami puncak dalam tempo 2 jam setelah konsumsi gula dan masih tersisa efeknya hingga 5 jam setelah gula di cerna tubuh.
Dokter spesialis anak dari Nemours Children's Hospital di orolado, AS menyatakan bahwa cukup banyak pasiennya yang pulih dari keluhan pilek menahun, produksi lendir di pernapasan berlebihan, batuk serta infeksi sinus, hanya dengan cara mengurangi asupan makanan dan minuman manis dalam menu sehari-hari. Padahal beberapa di antaranya bahkan sempat mendapatkan diagnosis alergi, infeksi pernafasan dari dokter sebelumnya. Ada pula pasien yang datang dengan keluhan acid reflux (penyakit asam lambung yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke tenggorokan sehingga mengakibatkan batuk dan gangguan pernapasan). Setelah di periksa ternyata senang minum susu coklat sepanjang hari. Kombinasi susu dan gula tambahan ini mengakibatkan asam lambung naik ke tenggorokan sehingga menimbulkan keluhan batuk dan sesak napas. 

Konsumsi gula berlebih juga amat berisiko menimbulkan obesitas. 
Begini mekanismenya : Makanan dna minuman yang telah diberi pemanis tambahan akan cenderung membuat orang mengkonsumsinya dalam jumlah besar (karena efek candu). Jenis makanan dan minuman memiliki nilai index glimik (IG) tinggi. Index glikemik adalah angka yang menunjukan kecepatan peningkatan kadar gula darah setelah menyantap jenis makanan tertentu.
Konsumsi jenis makanan dengan IG tinggi bisa merangsang produksi LPL (lipoprotein lipase), yang bertugas mengirimkan kode kepada tubuh untuk menyimpan makanan dalam bentuk sel-sel lemak. Semakin banyak sel-sel lemak di simpan semakin tinggi kemungkinan seseorang mengalami obesitas. Bersama dengan munculnya obesitas hadirpula ancaman penyakit diabetes tipe 2, penyakit jantung dan juga stroke. 
 

Artikel Lainnya

Dikutip dari laman UNICEF Indonesia, 1 dari 12 anak di bawah lima tahun diperkirakan mengalami wasting, atau kondisi anak terlalu kurus untuk tinggi atau panjang badannya. Biasanya terjadi karena anak...

Ayah Bunda mungkin masih ingat, saat buah hati masih bayi, jam tidurnya begitu panjang. Dalam sehari-semalam bisa mencapai 16 jam per hari. Seiring pertambahan usianya, durasi tidur menjadi berkurang....

Tumbuh gigi adalah masa  penting yang dialami oleh anak. Sebab itu Bunda perlu mengetahui fase-fase seperti di bawah ini agar Bunda tenang menghadapinya.   Anak  mengalami demam ...

Setiap anak pasti memiliki pertumbuhan gigi yang berbeda-beda. Ada banyak mitos dan fakta yang biasa beredar di kalangan masyarakat terkait pertumbuhan gigi ini. Baik dari orang lain ataupun orang ter...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................