Tidak hanya di sekolah, kegiatan montessori juga bisa dilakukan di rumah, lho. Berikut ide aktivitas atau permainan berbasis prinsip Montessori yang Ayah Bunda bisa praktikkan bersama anak: ...
Kamis, 19 Januari 2017 | 10:49 WIB Penulis : Erni Wulandari
Tak hanya asupan makanan yang berpengaruh pada tumbuh kembang otak namun juga 10 aktivitas berikut ini.
1. Kontak mata
Menurut Annelia Sari Sani, S.Psi, sel-sel otak akan terkoneksi lewat attachment, terutama kontak mata. Lewat saling menatap, tercipta koneksi emosi kuatyang membuat bayi merasa dicintai dan merasa dirinya berharga. Dr Jean Clinton, psikolog anak senior dari McMaster University di Hamilton, Ontario, Kanada mengatakan kontak mata adalah koneksi sederhana, namun terunggul.
2. Bermain
Saat berusia 7-8 bulan, permainan cilukba, akan mengajarkan anak bersosialisasi dan mengenalkan konsep aksi menghasilkan reaksi. Di usia 9-10 bulan, permainan cilukba bisa ditingkatkan ke petak umpet. Adele Diamond, profesor dari fakultas Developmental Cognitive Neuroscience, University of British Colombia, Vancouver, Kanada mengatakan, bayi menyukai hal yang terprediksi dan senang memencet atau menarik mainan. Untuk anak usia setahun, Adele menyarankan permainan yang diiringi tantangan dan membuat logika anak seperti meletakkan sebuah objek yang dapat dilihat, tapi membutuhkan strategi untuk diraih, seperti di bawah kain.
3. Sentuhan
Sentuhan adalah kebutuhan utama bayi dan berfungsi menciptakan koneksi antarsinap sel otak bayi. Pelukandan ciuman lembut, misalnya,akan membuat bayi merasa terlindungi dan kebutuhan afeksinya terpenuhi. Dengan itu ia akan merasa aman serta memiliki kepercayaan diri saat mengeksplor lingkungan sekitar. Sentuhan memiliki efek ke sistem limbik, yang merupakan ‘rumah’ dari emosi-emosi positif. Ini akan menguatkan perasaan-perasaan positif yang ia miliki dan tumbuh menjadipribadi ber-EQ diatas rata-rata.
4. Membacakan dongeng
Saat Bunda membacakan dongeng, si kecil mendapat multi stimulasi, dari pendengaran melalui suara lembut Bunda, penglihatan dari benda-benda yang ia lihat di buku, memperoleh pengetahuan tentang dunia sekitar hingga emosi. “Stimulasi yang kaya dan berjaring ini membentuk banyak sinaps dan membentuk rangkaian fungsional (sirkuit) yang menyentuh semua area otak sehingga penyimpanan memori optimal, “ lanjut Annelia. Untuk anak di bawah usia 1 tahun, pilih dongeng berdurasi 1-2 menit dan sampaikan dengan bahasa yang sederhana.
5. Berbicara
Sejak di dalam kandungan bayi sudah bisa mendengar dan mengerti suara orang-orang terdekatnya, terutama Bunda. Maka dianjurkan untuk berbicara pada bayi sesering mungkin dengan penuh kasih sayang. Menurut dr. Soedjatmiko, yang bisa Bunda atau pengasuh lakukan adalah dengan beberapa teknik. Pertama, bertanya dengan bahasa sederhana pada si kecil. Misal: Adik haus ya? Kedua, memberi komentar pada perasaan si kecil juga dengan sederhana. Contohnya: Kasihan, adik rewel kepanasan, ya? Ketiga, memberi komentar akan keadaan atau perilaku bayi. Seperti: Wah, rambut Jena panjang. Empat, bercerita tentang benda-benda di sekitar bayi. Misalnya. Lihat ini bantal warnanya merah muda.
6. Mengenalkan aroma
Pertama kali bayi mengenal ibu atau pengasuhnya bukan dari wajah maupun namanya, namun dari aromanya. Ia juga mampu mengenali aroma air susu ibu. Menurut Denise Davy, penulis dari Canadian Institute of Research, aroma yang berbeda menstimulasi tumbuh kembang otak bayi. Karena itu berilah ia waktu untuk mencium dan mempelajari aroma. Atau saat mengajak anak berjalan-jalan, biarkan ia mencium aroma udara, tanah hingga bebungaan. Dari aroma ia mampu mengasosiasikan atau membangunkan kembali memori atau kenangan pada saat ia mencium aroma tersebut.
7. Saat mandi
Saat mandi, anak bisa mendapat stimulasi kaya yang membantu tumbuh kembang otaknya. Pasalnya, dari aktivitas mandi, si kecil bisa mendapat multi stimulasi dari auditori, visual, taktil (rasa kena air panas atau rambut disampo), kognitif (perkenalkan sabun, sampo dan fungsinya) bahkan mengasah sejak dini konsep body image sampai body awareness.
8. Merespons
Respon seperti apa yang membuat si kecil merasa didengar, nyaman dan bahkan membangkitkan semangatnya? Jawabannya ada empat. Pertama, yang memiliki sensitivitas. Ibu dapat merasakan keresahan bayi lewat gestur, ekspresi tanpa bayi harus menangis. Kedua, timing. Daripada membuat bayi kesal, respon yang diberikan harus cepat. Ketiga, kehangatan. Apakah respon yang diberikan tulus? Hal seperti inilah yang membuat anak belajar secara sederhana makna kata trust.Terakhir, apakah respon yang diberikan sesuai dengan harapan si kecil.
Contohnya ketika bayi dibacakan dongeng, dan pandangannya sudah tidak fokus. Respon orangtua sebaiknya menutup buku itu. Jangan sampai responnya adalah pura-pura tidak ngeh dan tetap memaksakan mendongeng sampai ia harus menangis untuk membuat Bunda berhenti melakukan aktivitas.
9. Merasa relaks
Cuddling atau bercanda juga sama penting dengan stimulasi lain. Clyde Hertzman, direktur Human Early Learning Partnership dan Canada Research Chair in Population Health and Human Population, berpendapat, “Semua stimulasi harus seimbang. Sangat disayangkan jika Bunda menjadi terlalu berambisi untuk memberi stimulasi optimal dan momen-momen spesial itu malah tercuri dengan ketegangan atau atmosfer kompetitif.“
10. Bermain bersama
Dr Kyle Pruett, profesor dari fakultas psikologi anak dari Yale University, Connecticut, AS di artikel “Mom And Dad Are Different: The Critical Role of Fathers” menulis kalau saat bermain, ayah jarang menggunakan alat bantu dan permainannya bersifat physical. Sebab itu, stimulasi taktil umumnya lebih dahsyat saat bermain ayah. Sementara dengan Bunda, permainan sifatnya lebih edukatif, menggunakan alat bantu dan hati-hati. Dari bermain dengan dua gender yang berbeda, anak mendapat stimulasi optimal dan belajar konsep bermain yang seimbang. Yakni, permainan yang komplit itu bisa seru dan physical, namun bisa juga edukatif dan menenangkan.
Tidak hanya di sekolah, kegiatan montessori juga bisa dilakukan di rumah, lho. Berikut ide aktivitas atau permainan berbasis prinsip Montessori yang Ayah Bunda bisa praktikkan bersama anak: ...
Moms tidak perlu ajak Si Kecil lakukan olahraga yang sulit. Mengajak anak berolahraga dapat memberikan manfaat kesehatan dan tumbuh kembangnya. Untuk itu, cari tahu cara agar anak suka olahra...
Moms, pernah punya masalah dalam menyusui si kecil? Para pemilik puting terbenam (inverted nipple) menjadi salah satunya nih, Moms. Mereka sering mengalami kesulitan menyusui karena si kecil kesuli...
Kesempatan bermain dengan bebas akan mendorong perkembangan yang sehat bagi si kecil. Ternyata ketika si kecil menggunakan imajinasi saat bermain, mereka akan lebih kreatif, tampil lebih baik di ...