Mempraktikkan potty training di malam hari umumnya memang lebih berat ketimbang di siang hari. Alasannya, si kecil seringkali sulit terbangun dan pergi ke toilet saat ia merasa ingin buang air. Akhirn...
Jumat, 17 Maret 2017 | 09:42 WIB Penulis : Erni Wulandari
Mengajak balita menari atau bernyanyi di depan umum bisa jadi ajang bersenang-senang Bunda bersamanya. Tapi anak kelihatan ragu dan malu. Bagaimana caranya agar anak mau ikut seru-seruan bersama ? Ini tipsnya:
1. Tanyakan Dulu
Sebelum mulai melakukan aktivitas bersama anak, sebaiknya tanyakan dulu dengan nada relaks pada anak, ia mau tampil atau tidak? Biarkan ia yang memutuskan. Jangan buru-buru kecewa jika anak menggeleng atau tidak antusias. Bisa jadi ia ingin mengamati suasana sekitar terlebih dulu. Mungkin juga ia merasa malu atau tidak pede, atau bisa jadi ia tidak tertarik sama sekali dengan aktivitas tersebut. Ulangi pertanyaan Bunda lagi beberapa saat kemudian. Kalau ia belum berani juga, berikan pengertian padanya agar tidak perlu khawatir.
2. Lihat yang Lain
Bila anak belum menunjukkan tanda-tanda ketertarikannya, Bunda bisa mengajaknya melihat dulu penampilan anak-anak lain seusianya yang sedang asyik menari dan berjoget bersama. Saat ia menyaksikan mereka beraksi, di dalam hatinya mungkin akan timbul rasa ‘iri’ atau inspirasi untuk bisa seperti mereka. Tanyakan kepada anak, “Kamu mau seperti mereka? Bisa, kok. Yuk kita ke panggung! Tenang saja, Ayah akan temani kamu.” Dengan mengatakan ini, Bunda sekaligus menumbuhkan rasa aman dan percaya dirinya dengan mendampingi anak saat ia akan mencoba aktivitas itu.
3. It’s Fun!
Daripada bersikeras mengajak anak ikutan menari bersama Bunda, ada baiknya Bunda memberikan contoh langsung terlebih dulu. Buang jauh-jauh gengsi dan tidak perlu jaim. Ikutlah menari bersama yang lain. Goyangkan badan Bunda sambil tersenyum dan tertawa gembira. Biarkan anak melihat aksi Bunda. Hal ini berguna untuk menunjukkan pada balita bahwa kegiatan tersebut fun. Bunda berdua akan bersenang-senang dan tidak ada yang perlu ia khawatirkan. Berikan juga semangat dan pujian untuk mendorong anak, “Ayo anak hebat, ikut menari bareng ayah, yuk!”
4. Buat Tertawa
Anak mulai menunjukkan ketertarikannya, tapi ia masih ‘berat’ untuk menggerakkan badannya. Cobalah untuk memegang tangannya dan mulailah berdansa dengan gerakan simpel, misalnya sambil menggoyang-goyangkan tangannya mengikuti irama. Setelah itu, buatlah gerakan-gerakan jenaka atau sesekali kelitiki tubuh balita sambil menari bersama. Perlihatkan juga mimik muka konyol yang bisa membuat balita tersenyum atau bahkan tertawa lepas. Saat anak sudah tertawa, ia pasti sudah tidak canggung lagi menari bersama. Untuk menambah keseruan, putar tubuh anak dengan tangan dan lakukan bergantian.
5. Beri Pujian
Usai menari bersama, tanyakan pendapat anak, apakah ia senang. Jangan lupa juga untuk memberinya pujian dan katakan, “Kamu hebat sekali. Ayah bangga kamu berani tampil di depan banyak orang.” Ajak juga ia melakukan aktivitas-aktivitas lainnya, misalnya bermain ayunan dan perosotan, atau menyanyi bersama. Lakukan bersama dan berdua pasti akan bersenang-senang, dan anak pun tidak akan ragu lagi diajak beraktivitas bersama.
Mempraktikkan potty training di malam hari umumnya memang lebih berat ketimbang di siang hari. Alasannya, si kecil seringkali sulit terbangun dan pergi ke toilet saat ia merasa ingin buang air. Akhirn...
Pemeriksaan mata berkala penting dilakukan. Sama halnya seperti pada kesehatan gigi, maka untuk memperoleh kesehatan mata yang baik ternyata juga harus memeriksakan mata secara rutin. Apalagi ba...
1. Gigi Susu Lebih Rentan Terhadap Karies Karies pada gigi susu lebih mudah menyebar daripada pada gigi permanen. Mengutip laman Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia, hal itu disebabkan enamel pada gi...
Setiap orangtua perlu berhati-hati dalam mengenalkan gadget pada anak. Pasalnya teknologi yang satu ini ibarat pisau bermata dua yang bisa berdampak baik tapi juga berdampak buruk terhadap tumbuh...