Minum Susu Jadi Menyenangkan

Jumat, 31 Maret 2017 | 11:00 WIB Penulis : Erni Wulandari


Kegiatan minum susu perlu dibiasakan pada anak secara rutin agar tubuhnya sehat dan kuat. Namun, bagaimana jika ia menolak minum susu? Jangan panik dulu, Bunda. Mungkin hanya perlu sedikit taktik untuk memancing anak agar mau meraih segelas susu kemudian meminumnya. Karena pada dasarnya, aktivitas minum susu itu sendiri sudah menjadi kebiasaan anak sejak ia lahir melalui breastfeeding dari Bunda. Namun, seiring dengan bertambahnya usia anak, gairah minum susu itu berkurang karena berbagai hal.

Cara Bunda mengajak anak minum susu dapat menentukan apakah kebiasaan minum susu pada anak akan berlanjut atau tidak. Sebagai gambaran, ketika anak tidak mau minum susu tetapi Bunda terus memaksanya, anak bisa jadi menangkap situasi yang tidak menyenangkan sehingga muncul emosi negatif, baik pada anak maupun Bunda sendiri. Dengan demikian, minum susu diasosiasikan sebagai kegiatan yang 'mengancam' yang berakibat anak semakin tidak mau minum susu bahkan perilaku minum susu pun akan menghilang. Selain itu, adanya pilihan konsumsi makanan tidak sehat yang disediakan di meja membuat anak tidak fokus pada kebiasaan yang sedang dibangun. Ditambah lagi tidak adanya momen minum susu untuk seluruh keluarga di rumah.

Psikolog  anak, remaja dan keluarga Roslina Verauli, M.Psi, yang ditemui pada acara Kampanye 'Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang' bersama Frisian Flag, memberikan tips bagi para orang tua untuk menumbuhkan kembali kebiasaan minum susu yang telah berkurang atau bahkan hilang dengan teknik ABC (Antesedence-Behavior-Concequences). Ketika konteks (A) tidak diciptakan maka (B) perilakunya tidak akan muncul, dan sebagai konsekuensi (C) anak menikmati kegiatan lain, seperti main gadget.

Lalu bagaimana agar perilaku minum susu kembali muncul di tengah keluarga? Pertama kali, sebelum mengajak anak dan seluruh keluarga minum susu, lahirkan emosi positif Anda, agar kegiatan tersebut menjadi momen keakraban bagi seluruh keluarga. Ketika semua sudah berkumpul, hadirkan susu disana. Orang tua bertugas sebagai pemberi petunjuk dengan berkata, “Bunda tuang ya, susunya”. Saat itu yang muncul adalah emosi positif yang akan dapat membuat perilaku  minum susu akan tampil lagi esok hari.

Keakraban yang dibangun dari kegiatan ini banyak memberi dampak positif bagi anak yaitu  meningkatkan kecerdasan, perilaku  anak menjadi friendly, bertanggung jawab, dan responsif.  Dengan demikian, tidak hanya hubungan antar keluarga semakin erat tetapi juga lebih sehat.

Artikel Lainnya

Sodium lauryl sulphate (SLS) adalah surfaktan dan deterjen sintetis. Surfaktan berarti menghasilkan gelembung. SLS disebut juga anionic surfactant, dalam istilah yang sangat sederhana, mengurangi kete...

Kurang Mengutamakan Waktu Tidur Si Kecil Beberapa orang tua seringkali mengurangi waktu tidur buah hatinya, karena tuntutan peran maupun kurang memahami tentang pentingnya anak-anak istirahat denga...

Bunda, pusing menghadapi tingkah si kecil yang enggak bisa diam? Banyak yang bilang, memang ada masanya balita bertingkah mengerikan, dan dikenal sebagai fase terrible two.  Pada fase i...

Sebelum hamil, kadar gula darah Maya - seorang Mama yang berdomisili di Depok - normal-normal saja. Namun, ketika hamil, kadar gula darahnya melonjak. Akibatnya? Bayi yang dilahirkan pun cukup besar. ...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................